
REGIONAL NEWS.ID, BATAM — Di tengah upaya pemerintah meningkatkan mutu pendidikan, kondisi memilukan justru dialami Sekolah Dasar Negeri (SDN) 009 Sekupang yang berada di Pulau Seraya, Kelurahan Tanjung Riau, Kota Batam. Sekolah ini bertahun-tahun bertahan dalam keterbatasan tanpa fasilitas dasar yang layak.
Ruang guru di sekolah tersebut mengalami kebocoran parah. Saat hujan turun, air menetes dari langit-langit hingga menggenangi lantai dan meja. Tidak hanya itu, sekolah juga belum memiliki aliran listrik dan fasilitas kamar kecil (WC).
“Sudah hampir satu dekade kondisi ini dibiarkan. Guru dan murid bahkan harus menumpang ke rumah warga kalau ingin ke kamar kecil. Ini sungguh memprihatinkan,” kata Firdaus, tokoh pemuda Sekupang yang selama ini aktif memperjuangkan aspirasi warga pulau, saat ditemui di Batam, Jumat (25/10/2025).
Menurut Firdaus, kondisi tersebut sudah berlangsung lebih dari 10 tahun tanpa ada perhatian serius dari pemerintah. Ia menilai, di tengah gencarnya wacana peningkatan mutu pendidikan, keberadaan sekolah yang kekurangan fasilitas dasar seperti listrik dan sanitasi menunjukkan masih adanya kesenjangan di wilayah kepulauan.
“Kalau pemerintah benar-benar peduli pada pendidikan, SDN 009 Sekupang seharusnya menjadi prioritas. Jangan biarkan guru dan anak-anak berjuang sendirian di tengah kondisi seperti ini,” ujarnya.
Usaha Tak Kenal Lelah
Kepala SDN 009 Sekupang, Nur Adauwiyah, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan pihak sekolah telah beberapa kali mengajukan proposal perbaikan ke dinas terkait, namun hingga kini belum mendapat tindak lanjut.
“Kami sudah melapor soal atap bocor, kebutuhan listrik, dan WC. Tapi belum ada realisasi. Meski begitu, para guru tetap berusaha mengajar dengan semangat di tengah keterbatasan,” ujarnya lirih.
Pantauan di lapangan menunjukkan, bagian plafon ruang guru tampak lapuk dan bolong dimakan usia. Genangan air terlihat di beberapa sudut ruangan. Sejumlah meja ditutupi plastik untuk melindungi dokumen agar tidak basah.
Namun di balik kondisi tersebut, semangat para guru tidak pernah surut. Mereka tetap hadir setiap hari untuk memastikan anak-anak Pulau Seraya tidak tertinggal dalam pelajaran.
“Jangan tunggu sampai bangunan ini roboh baru diperhatikan. Ini bukan sekadar gedung sekolah, ini masa depan anak-anak Pulau Seraya,” ujar Firdaus menegaskan.











