PARIWISATA

Menparekraf Widiyanti Putri Dorong Pulau Penyengat Jadi Simbol Pariwisata Halal Nasional

9
×

Menparekraf Widiyanti Putri Dorong Pulau Penyengat Jadi Simbol Pariwisata Halal Nasional

Sebarkan artikel ini
Didampingi Gubernur Ansar dan Deqi Kumala Sari Ansar, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widiyanti Putri Wardhana bersama Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan mengunjungi pulau Penyengat.

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG –  Langit siang tampak cerah di atas Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Kamis (16/10/2025). Pulau kecil yang sarat sejarah dan budaya Melayu itu menjadi lebih ramai dari biasanya. 

Di antara deretan rumah kayu bercat cerah dan jalan-jalan sempit yang bersih, tampak masyarakat menyambut kedatangan tamu penting. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widiyanti Putri Wardhana bersama Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan.

Didampingi Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad dan Wali Kota Tanjungpinang, kunjungan ini menjadi momentum untuk menegaskan arah baru pariwisata Kepri—yakni penguatan pariwisata halal dan ekonomi berbasis UMKM.

Kegiatan diawali dengan Visitasi Air Tangan Ibu di Jalan Menunggal III, dilanjutkan penyerahan sertifikat halal bagi puluhan pelaku UMKM Pulau Penyengat yang selama ini menjadi penggerak ekonomi lokal.

Warisan budaya dan kebangkitan wisata halal

Gubernur Ansar Ahmad menyebut Pulau Penyengat memiliki peran penting dalam perjalanan sejarah bangsa. Dari pulau inilah lahir karya sastra agung Gurindam 12 dan cikal bakal bahasa Indonesia. Kini, pulau seluas sekitar 2 kilometer persegi itu kembali menjadi perhatian nasional melalui upaya menjadikannya pusat wisata halal berbasis budaya Melayu.

“Pulau Penyengat bukan sekadar destinasi sejarah, tetapi simbol identitas bangsa. Dengan kehadiran Ibu Menteri, kami ingin menguatkan posisinya sebagai destinasi unggulan Kepri,” ujar Ansar.

Ia menambahkan, geliat pariwisata Kepulauan Riau terus menunjukkan tren positif. Setelah terpukul pandemi COVID-19, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara kini telah mencapai lebih dari 1,27 juta hingga Agustus 2025, dan ditargetkan menembus 2 juta pengunjung hingga akhir tahun.

Sinergi budaya, religi, dan ekonomi

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widiyanti Putri Wardhana menilai Pulau Penyengat sebagai representasi kuat antara nilai budaya, sejarah, dan spiritualitas yang berpadu harmonis.

“Pulau ini bukan hanya indah dan bersejarah, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai religius yang bisa menjadi daya tarik wisata halal kelas dunia,” kata Widiyanti.

Menurutnya, pengembangan pariwisata halal tidak hanya soal sertifikasi, tetapi juga menciptakan pengalaman wisata yang ramah, bersih, dan beretika—selaras dengan karakter masyarakat setempat.

Ia mengapresiasi kolaborasi Pemerintah Provinsi Kepri, BPJPH, dan masyarakat yang secara konsisten mengembangkan produk halal, mulai dari kuliner tradisional hingga kerajinan khas Melayu.

“Semoga Pulau Penyengat menjadi contoh sukses desa wisata halal, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi pariwisata ramah muslim di dunia,” ujarnya.

UMKM dan harapan masyarakat

Bagi masyarakat Pulau Penyengat, kunjungan ini membawa semangat baru. Sejumlah pelaku UMKM mengaku optimistis produk mereka kini lebih siap menembus pasar wisatawan mancanegara.

“Dulu banyak wisatawan ragu soal kehalalan produk kami. Dengan adanya sertifikat halal, kami lebih percaya diri dan mudah promosi,” kata Siti Nurhalimah, pembuat kue tradisional roti gambang khas Penyengat.

Dengan panorama laut biru, deretan rumah Melayu yang anggun, serta jejak sejarah yang hidup di setiap sudutnya, Pulau Penyengat kini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kepri, tetapi juga simbol kebangkitan pariwisata halal Indonesia.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *