
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang menggelar kegiatan “Semarak Museum di Hatiku” di Museum Daerah Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah, yang berlangsung pada 10, 16, dan 17 September 2025.
Kegiatan ini diisi dengan berbagai perlombaan edukatif dan kreatif, seperti lomba Desain Poster, Jelajah Museum, dan Lukis Kaos, yang melibatkan sekitar 329 pelajar dari tingkat SD hingga SLTA/sederajat.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, yang hadir dan menutup acara pada Jumat (19/9/2025), mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah nyata dalam melestarikan budaya Melayu melalui pendekatan edukatif dan seni.
“Kita apresiasi kepada pemerintah pusat, pemerintah Kota Tanjungpinang, dan pemerintah provinsi yang telah memberikan ruang untuk kegiatan pelestarian budaya Melayu seperti ini,” ujar Raja Ariza.
Menurutnya, tema Semarak Museum di Hatiku sangat tepat karena mengajak pelajar mengenal sejarah melalui kunjungan langsung ke museum, yang kemudian diungkapkan melalui karya seperti lukisan di kaos dan desain poster.
“Mereka masuk ke museum, memahami materi sejarah yang disajikan, lalu mengekspresikannya dalam bentuk lukisan dan desain yang sangat berkualitas, baik secara tradisional maupun memanfaatkan teknologi,” tambahnya.
Raja Ariza berharap kegiatan semacam ini terus dilanjutkan di masa depan agar nilai-nilai budaya Melayu tetap tertanam kuat pada generasi muda.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Tanjungpinang, Muhammad Nazri, menjelaskan bahwa kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi tentang pentingnya museum dan pelestarian budaya.
“Tujuan utamanya adalah memperkenalkan museum dan memberikan edukasi kepada pelajar agar mereka memahami sejarah dan budaya Melayu sebagai identitas yang harus dijaga,” ungkap Nazri.
Ia menjelaskan, lomba lukis kaos diikuti oleh pelajar tingkat SMP dan SLTA, lomba jelajah museum oleh tingkat SD dan SMP, sedangkan desain poster terbuka untuk umum.
Sebanyak 93 kaos hasil karya lukis pelajar nantinya akan dipajang di Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah sebagai souvenir dan koleksi edukatif bagi para pengunjung.
“InsyaAllah, ke depan kita akan pajang hasil karya ini dan menjadikannya sebagai bagian dari daya tarik museum,” tutup Nazri.