REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Aliansi Cipayung Plus serta Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tanjungpinang–Bintan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Kantor DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (1/9).
Sejak dini hari, massa mulai memadati halaman gedung dewan. Aksi demonstrasi dimulai secara resmi sekitar pukul 13.30 WIB dengan penjagaan ketat dari aparat kepolisian, TNI, dan Satpol PP, bahkan terlihat Damkar. Suasana sempat memanas ketika sejumlah mahasiswa mencoba menerobos masuk ke dalam kompleks DPRD, menuntut agar pimpinan dewan segera menemui massa.
Dalam orasinya, para mahasiswa menyuarakan berbagai persoalan bangsa yang dinilai semakin mengkhawatirkan. Mereka menyoroti tindakan represif aparat penegak hukum, kenaikan tunjangan anggota DPR, beban pajak yang makin mencekik rakyat, hingga gaya hidup mewah para pejabat yang dianggap tidak empati terhadap penderitaan masyarakat.
“Indonesia hari ini sedang tidak baik-baik saja. Dulu tanah air kita disebut tanah surga, sekarang tanah kering. Rakyat menderita, sementara pejabat flexing sana-sini,” seru salah satu orator dari atas mobil komando, yang disambut sorak dukungan para demonstran.
Mahasiswa menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar bentuk protes, melainkan seruan moral agar para wakil rakyat di daerah maupun pusat membuka mata terhadap realitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Menanggapi tekanan massa, Ketua DPRD Kepri akhirnya turun langsung menemui para demonstran untuk mendengarkan tuntutan mereka. Hingga kini aksi berlangsung kondusif meski tetap dijaga dengan ketat.
