BINTAN

Japfa Prioritaskan Pasar Lokal, Tetap Dukung Ekspor Ayam ke Singapura

7
×

Japfa Prioritaskan Pasar Lokal, Tetap Dukung Ekspor Ayam ke Singapura

Sebarkan artikel ini

REGIONAL NEWS.ID, BINTAN – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk menegaskan komitmennya untuk mendukung kegiatan ekspor ayam ke Singapura, meskipun tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri, khususnya di wilayah Kepulauan Riau. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Japfa, Anwar Tandiono atau yang akrab disapa Acai, Rabu (27/8/25).

Menurut Acai, ekspor ayam ke Singapura saat ini masih berjalan secara terbatas lantaran produksi belum stabil. Tahun ini, Japfa masih mengalami kekurangan sekitar 28.500 ekor ayam untuk memenuhi permintaan dari negara tetangga tersebut.

“Harapan kita ke depan, kita bisa lebih rutin mengirim ayam ke Singapura sebagai bentuk kerja sama antara Indonesia dan Singapura. Saat ini harga ekspor ayam sekitar 2,6 dolar Singapura per kilogram, atau sekitar Rp25.000 per kilo belum termasuk biaya pemotongan dan transportasi,” ujar Acai.

Japfa diketahui telah enam kali melakukan pengiriman ayam ke Singapura, dengan bobot ayam berkisar antara 1,8 hingga 2 kilogram per ekor. Namun, volume ekspor sengaja dibatasi demi menjaga stabilitas pasokan untuk pasar lokal.

“Kita membatasi ekspor karena tetap memprioritaskan kebutuhan lokal. Ini juga sejalan dengan pesan dari Bapak Gubernur dan Bapak Bupati, agar ketahanan pangan di Kepulauan Riau tetap terjaga,” tambahnya.

Saat ini, Japfa memproduksi sekitar 400.000 ekor ayam per bulan dan menargetkan peningkatan produksi hingga 600.000–800.000 ekor per bulan dalam waktu dekat. Dengan produksi yang lebih stabil, ekspor dapat dilakukan lebih rutin, idealnya dua hingga empat kali dalam sebulan.

Selain menjaga ketersediaan stok, perusahaan juga berhati-hati terhadap potensi kelebihan pasokan yang dapat menekan harga ayam di pasaran, sehingga bisa merugikan peternak lokal. Untuk itu, Japfa terus menjalin kemitraan strategis dengan para peternak setempat guna menjaga keseimbangan antara supply dan demand.

Dukungan dari pemerintah juga hadir melalui fasilitasi administratif dan teknis terhadap kegiatan ekspor. Dokter hewan dari dinas terkait, drh. Berri, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap ayam yang akan diekspor dan hasilnya seluruhnya sehat.

“Kami dari dinas memfasilitasi proses ekspor ini, termasuk dalam hal penerbitan Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Pemeriksaan sudah dilakukan oleh dokter hewan kami, dan hasilnya semua ayam sehat. Dokumen ini juga menjadi dasar bagi karantina untuk menerbitkan surat resmi agar ayam bisa keluar dari wilayah,” jelas drh. Berri.

Proses ekspor ini turut melibatkan instansi karantina sebagai pihak yang menjamin bahwa produk yang dikirim telah memenuhi standar kesehatan dan keamanan yang ditetapkan oleh negara tujuan.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *