REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Pemerintah Kota Tanjungpinang akan memberlakukan jam malam bagi pelajar mulai tahun ajaran baru 2025/2026. Kebijakan ini ditujukan untuk menekan angka kenakalan remaja, balap liar, serta aktivitas negatif lainnya yang melibatkan siswa di malam hari.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menjelaskan bahwa pelajar tidak diperbolehkan berada di luar rumah setelah pukul 21.00 WIB, kecuali dalam kondisi tertentu dan didampingi oleh orang tua atau wali.
“Jam malam ini kami terapkan demi mengurangi potensi tindakan yang menyimpang serta menciptakan lingkungan yang lebih aman dan kondusif bagi generasi muda,” ujar Lis Darmansyah, Jumat (27/6/2025).
Pengecualian diberikan bagi pelajar yang mengikuti kegiatan belajar seperti les privat atau belajar kelompok, asalkan didampingi keluarga. Pemerintah Kota memastikan bahwa aturan ini dirancang bukan untuk membatasi kebebasan, melainkan sebagai bentuk pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak.
“Tujuannya adalah membantu para orang tua dalam mengontrol dan membimbing anak-anak mereka agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas,” tambah Lis.
Pemerintah juga menyiapkan sanksi bagi pelajar yang melanggar aturan jam malam. Setiap pelanggaran akan berujung pada pemanggilan orang tua oleh pihak berwenang.
“Sanksinya, orang tua pelajar akan kami panggil. Ini demi menumbuhkan tanggung jawab bersama antara sekolah, pemerintah, dan keluarga,” tegasnya.
Pelaksanaan aturan ini akan diawasi langsung oleh Satpol PP Kota Tanjungpinang, yang telah disiapkan untuk melakukan razia dan penegakan aturan secara rutin. Pemerintah juga telah menyiapkan seluruh perangkat hukum dan operasional terkait pelaksanaan jam malam ini.
Kebijakan jam malam ini disebut Lis sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam pembinaan moral dan karakter generasi muda. Ia menyebut bahwa aturan serupa pernah diterapkan di masa kepemimpinannya sebelumnya dan terbukti memberikan dampak positif.
“Jam malam ini bukan hal baru. Saat saya menjabat sebelumnya, kebijakan ini sudah berjalan dan sekarang akan kami aktifkan kembali,” jelasnya.
Pemerintah berharap para orang tua turut mendukung kebijakan ini demi masa depan anak-anak mereka yang lebih baik.
