BATAMDAERAHHUKRIMPERISTIWA

Dari Facebook ke Penjara: Potret Nia, Pemandu Lagu Tikam Kekasih Akibat Judi Online

112
×

Dari Facebook ke Penjara: Potret Nia, Pemandu Lagu Tikam Kekasih Akibat Judi Online

Sebarkan artikel ini
Fania Putri (25), tersangka pembunuhan terhadap kekasihnya sendiri, Charles Leo Putra. (Foto: Facebook)

REGIONAL NEWS.ID, BATAM – Di balik unggahan Facebook yang menampilkan resep masakan dan kutipan religi, tak ada yang menyangka bahwa Fania Putri Milenia (25) akan berakhir sebagai tersangka kasus pembunuhan.

Perempuan yang biasa disapa Nia, kini menanti vonis pengadilan setelah menikam kekasihnya, Charles Leo Putra (36), hingga tewas hanya karena emosi sesaat yang dipicu judi online.

Tragedi berdarah itu terjadi di sebuah kamar kos lantai dua kawasan Blok V, Baloi, Lubuk Baja, Batam, pada Kamis dini hari, 3 April 2025.

Nia dan Charles telah tinggal bersama selama satu tahun, tanpa ikatan pernikahan. Namun hubungan mereka penuh ketegangan, terutama karena kebiasaan Charles bermain judi slot.

“Saya marah, dia pakai uang buat slot. Saya spontan saja tusuk,” kata perempuan asal Medan itu dalam pengakuannya kepada wartawan di ruang penyidik.

Cekcok mulut berujung dorong-dorongan. Nia yang emosi mengambil pisau dapur dari kamar kos mereka dan menghujamkannya ke dada kiri Charles, tepat dekat jantung. Adegan pertengakaran itu sempat terekam CCTV, sebelum Charles berlari turun ke lantai 1 kos-kosan itu dikejar oleh Nia.

Meski sempat membawa korban ke RS Elisabet, nyawa Charles tak tertolong. Luka tikaman terlalu dalam dan vital. Ia meninggal dunia beberapa saat setelah tiba di rumah sakit.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis siang (3/4/2025), Kapolresta Barelang Kombes Pol Zaenal Arifin menyatakan bahwa Nia kini dijerat dengan Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

“Pelaku terancam Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, yang diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun,” tegas Kombes Zaenal di lobi Mapolresta Barelang.

Meskipun motif utama adalah emosi sesaat dan dorongan spontan, hukum tetap berjalan.

Video yang Jadi Sorotan: Validasi Amarah?

Netizen ramai membahas unggahan video di akun Facebook Nia. Salah satu repost yang menarik perhatian berjudul “Gadis Amazon Si Penakluk Singa Rumah Tangga” dari akun influencer Iqbal Ardianto. Video tersebut memperlihatkan seorang perempuan mengamuk, menghancurkan motor suaminya dengan parang—dengan narasi membela perempuan yang merasa tertindas.

“Kalau wanita suka menentang sebaik-baiknya laki-laki, bisa jadi karena ia tidak dibahagiakan,” ucap influencer dalam video itu.

Banyak yang menilai unggahan itu sebagai cerminan kondisi batin Nia. Beberapa komentar bahkan menuduh Nia mendapat “inspirasi” dari konten tersebut.

Sosok Nia tak jauh berbeda dari perempuan muda kebanyakan. Ia bekerja sebagai pemandu lagu di sebuah tempat karaoke, hidup mandiri, dan tampak bersahabat dengan lingkungan sosialnya. Namun tekanan ekonomi, relasi toksik, dan minimnya ruang aman membuatnya meledak dengan cara paling tragis.

Postingannya selama ini tak pernah menunjukkan tanda kekerasan atau niat kriminal. Justru isi Facebook-nya penuh konten ringan: resep, agama, dan humor. Namun di balik itu semua, tersimpan konflik yang mengakar—tak terlihat, tapi terus tumbuh.

Ini bukan kasus pertama kekerasan mematikan akibat judi online. Di Mojokerto, seorang polwan membakar suaminya sendiri hingga tewas, karena frustasi sang suami terus berjudi.

Kasus demi kasus membuktikan bahwa judi online bukan hanya masalah ekonomi, tapi juga sosial dan psikologis. Ia menghancurkan keluarga, hubungan, dan pada titik tertentu—merenggut nyawa.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *