
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Tanjungpinang, kembali akan menyalurkan beras Impor Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) jelang Ramadhan 2025.
Kepala Bulog Cabang Tanjungpinang, Arief Alhadihaq, mengatakan, distribusi beras SPHP ini, dilakukan sesuai dengan instruksi baru Kepala Distribusi Beras Bulog pusat.
Instruksi ini bertujuan, untuk memastikan ketersediaan pangan selama Ramadan dan akan berlangsung hingga 28 Maret 2025,
“Instruksi baru ini dikeluarkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pangan di bulan Ramadhan dan akan berakhir pada 28 Maret 2025,” ujar Arief di Tanjungpinang Kamis (27/2/2025).
Arief menambahkan, selama bulan Ramadhan, penjualan beras SPHP tidak akan dibatasi.
Dan kebijakan ini hanya dilaksanakan di wilayah II Distribusi Bulog Indonesia, termasuk Kepri yang merupakan salah satu daerah perbatasan dan terluar.
Di Tanjungpinang, Bulog menyatakan, akan mendistribusikan penjual beras SPHP melalui operasi pasar murah yang digelar oleh Pemerintah Daerah.
Langkah ini lanjutnya, bertujuan untuk menjaga stabilitas harga pangan dan memastikan masyarakat dapat membeli beras dengan harga terjangkau.
Dan saat ini, lanjut Arief, Bulog Tanjungpinang memiliki 1,400 ton stok beras SPHP untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama dua bulan ke depan, termasuk saat Ramadan dan Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Untuk harga, beras SPHP tetap stabil yakni di Rp58 ribu per lima kilogram,” kata Arief.
Arief berharap, dengan kebijakan ini akan dapat menjadikan beras SPHP sebagai pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, sekaligus membantu menjaga kestabilan harga beras selama Ramadan dan Idul Fitri.
Bulog Sempat Hentikan Penyaluran Beras Impor SPHP
Sebelumnya, Bulog Cabang Tanjungpinang sempat menghentikan sementara penyaluran beras Impor SPHP dan bantuan pangan beras 10 kg yang seharusnya disalurkan pada Januari dan Februari 2025.
Penghentian ini dilakukan berdasarkan instruksi Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, menyusul kebijakan pemerintah yang menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mengimpor beras pada 2025.
Sebagai informasi, beras SPHP yang dikelola Bulog sebelumnya berasal dari impor yang dilakukan Indonesia dari berbagai negara untuk menjaga stok pangan nasional.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono sebelumnya juga mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan 90 ribu ton benih unggul padi dan jagung.
Program ini bertujuan untuk mencakup 3,7 juta hektare lahan pada 2025 guna meningkatkan produktivitas pangan nasional.
Langkah ini diharapkan dapat mendukung program pemerintah dalam mencapai ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga beras di Indonesia.