
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Rumah Tahanan (Rutan) Tanjungpinang memulai tahun 2025 dengan berbagai upaya peningkatan pelayanan dan fasilitas bagi warga binaan, sebagai bagian dari langkah menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Kepala Rutan Tanjungpinang, Yan Patmo, mengungkapkan sejumlah inisiatif untuk mengoptimalkan kapasitas dan kualitas pelayanan. Salah satu langkah konkret adalah rencana pemindahan 30 warga binaan ke Lapas di Kepulauan Riau guna mengurangi kepadatan di rutan yang saat ini dihuni 456 warga binaan.
“Ini merupakan upaya mendukung optimalisasi kapasitas dan memberikan kenyamanan kepada warga binaan,” ujar Yan Patmos.
Peningkatan fasilitas juga menjadi prioritas utama. Salah satunya adalah perluasan area masjid yang telah disepakati bersama pihak BRI.
“Masjid yang sebelumnya hanya mampu menampung 120 orang akan diperluas menjadi 200 orang, terutama menjelang bulan puasa pada 1 Maret mendatang. Hal ini penting untuk mendukung program pembinaan rohani,” tambahnya.
Namun, perluasan ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan status bangunan rutan sebagai cagar budaya yang berdiri sejak 1867.
Selain masjid, Rutan Tanjungpinang juga telah meresmikan fasilitas baru, seperti Vihara pada 29 Oktober 2024, perpustakaan pada 18 November 2024, dan gereja pada 5 Desember 2024. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung pembinaan spiritual dan mental warga binaan.
Dari aspek kegiatan produktif, program budidaya ikan nila, rutan mencatat hasil menggembirakan. Sebanyak 20 induk ikan nila menghasilkan 5.000 ekor bibit yang berhasil dijual dengan sistem bagi hasil untuk warga binaan. “Kegiatan ini memberikan manfaat ekonomi langsung dan meningkatkan keterampilan mereka,” jelas Yan.
Selain itu, Rutan Tanjungpinang kini menyediakan fasilitas radio lokal untuk mendekatkan warga binaan dengan keluarga. Radio ini memutar lagu-lagu pilihan dan menjadi sarana hiburan sekaligus komunikasi yang humanis.
Yan menambahkan, peningkatan pelayanan juga didukung melalui manajemen SDM, tata laksana, stabilitas, dan pengawasan. “Kami juga berkolaborasi dengan media untuk menyampaikan program-program positif ini kepada masyarakat,” ujarnya.
Dengan berbagai langkah ini, Rutan Tanjungpinang berkomitmen menciptakan lingkungan pembinaan yang lebih baik, humanis, dan berkualitas menuju predikat WBBM, pungkasnya.