BERITA UTAMAMARITIMNATUNAPERISTIWA

Nelayan Hilang Sekitar Perairan Pulau Merundung, Tim SAR Intensifkan Pencarian di Tengah Cuaca Buruk

272
×

Nelayan Hilang Sekitar Perairan Pulau Merundung, Tim SAR Intensifkan Pencarian di Tengah Cuaca Buruk

Sebarkan artikel ini
Kedua orang nelayan dinyatakan hilang di perairan Pulau Merundung, Tim SAR intensifkaan pencarian di tengah cuaca buruk.

REGIONAL NEWS.ID, NATUNA – Dua nelayan dilaporkan hilang setelah kapal pompong KM Antarega 1 mengalami kerusakan mesin dan kebocoran di perairan Pulau Merundung, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, pada Jumat (5/1/2025).

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan masyarakat setempat terus melakukan pencarian, meski kondisi cuaca buruk menjadi kendala utama.

Kepala Kantor Basarnas Natuna, Abdul Rahman, menjelaskan bahwa kapal tersebut berangkat dari Palo, Sambas, Kalimantan Barat menuju Pulau Serasan. Di tengah perjalanan, kapal mengalami mati mesin dan kebocoran akibat cuaca ekstrem. Dari tiga orang di kapal, satu nelayan berhasil selamat, sementara dua lainnya masih dalam pencarian.

“Kami menerima informasi bahwa kapal pompong tersebut mengalami kerusakan di perairan Pulau Merundung. Satu korban selamat, sementara dua lainnya hilang setelah diduga melompat ke laut,” kata Abdul Rahman, Senin (6/1/2025).

Laporan awal diterima dari keluarga korban pada Sabtu (6/1/2025) pukul 05.30 WIB. Lokasi pencarian dipusatkan di sekitar koordinat 02° 4.628’N dan 109° 7.363’E, berjarak sekitar 30 mil laut dari Pulau Serasan.

Basarnas telah mengerahkan 9 personel dengan dukungan satu unit RIB 03 Serasan, masyarakat yang menggunakan perahu tradisional, serta personel dari Polsek dan Posal Serasan.

Kondisi cuaca di lokasi pencarian dilaporkan buruk, dengan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter dan angin berkecepatan 4 hingga 15 knot. Tantangan ini memperlambat upaya pencarian terhadap dua korban hilang, yakni Agel (20) dan Nugi Aldi (18). Korban selamat, Rio (38), ditemukan berteduh di Pulau Merundung dalam kondisi stabil.

“Kami terus berupaya semaksimal mungkin dengan mengerahkan personel serta bekerja sama dengan masyarakat dan pihak terkait. Cuaca ekstrem menjadi tantangan utama, namun kami tetap optimis dapat segera menemukan kedua korban,” ungkap Abdul Rahman.

Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, untuk lebih waspada selama musim utara yang sering kali membawa gelombang tinggi dan angin kencang.

“Kami minta nelayan untuk berhati-hati dan segera melapor jika ada kondisi darurat agar dapat ditangani dengan cepat,” tambahnya.

Hingga berita ini diterbitkan, tim gabungan masih terus melakukan pencarian intensif di wilayah perairan Pulau Merundung. Basarnas memastikan akan mengerahkan segala sumber daya yang tersedia hingga kedua korban ditemukan.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *