
REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Salah seorang Petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Kecamatan DI Bukit Bestari mengundurkan diri karena terlibat kampanye bersama salah seorang Pasangan Calon Gubernur.
Anggota PPK yang ketahuan Kampanye dengan salah satu Calon Gubernur itu adalah berinisial Rk. Ia kepergok menghadiri dan terlibat dalam kampanye pasangan salah satu calon Gubernur Kepri.
Ketua KPU Tanjungpinang, Muhammad Faizal mengatakan, atas temuan itu, Rk telah melanggar aturan KPU dengan mengikuti kegiatan kampanye paslon tertentu.
“Rk merupakan ketua KPPS RT 01 RW 06 Kelurahan Tanjung Ayun Sakti. Dan dari hasil interogasi yang kami lakukan, yang bersangkutan mengakui memang betul telah mengikuti kegiatan kampanye,” ujarnya.
Atas peristiwa itu lanjut Faizal, Rk menyatakan mengundurkan dari dari jabatannya sebagai Ketua KPPS.
Pengunduran diri ini, sebut Faizal, juga menjadi komitmen KPU dalam menertibkan dan memberi sanksi kepada seluruh penyelenggara yang di tidak Netral dan Independen dalam pelaksanaan Pilkada.
“Untuk roses penindakan pada anggota yang terlibat dan tidak netral kami lakukan melalui mekanisme aturan yang berlaku,” tegasnya.
Dan atas keterlibatan anggota PPK Ini lankjut Faizal, pihaknya juga telah meminta klarifikasi pada PPK dan PPS sebagai unsur penyelenggara di tingkatan paling bawah.
“Hal ini kami lakukan untuk menegakan aturan dan mekanisme, bahwa penyelenggara pemilu dilarang mengikuti kegiatan kampanye bahkan terlibat aktif menjadi pendukung,” ungkap Faizal.
Menurutnya proses pemberhentian kepada petugas KPPS tersebut telah berjalan dan akan segera dilakukan pergantian antar waktu (PAW) melalui Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang ada di Kelurahan.
Faizal menghimbau kepada seluruh petugas adhoc, setiap pembekalan dan bimbingan teknis untuk menjaga integritas selama pelaksanaan Pilkada berlangsung.
Ia berharap nilai nilai independensi dan profesionalitas para petugas pemilu dapat terjaga dari segala macam kepentingan politik selama bertugas.
“Saya berharap tidak ada lagi petugas yang terlibat, karena hari pencoblosan kita menunggu hitungan hari saja. Kami tekankan mulai dari sekarang petugas betul-betul menjalankan profesinya sebagai penyelenggara Pilkada,” pungkasnya.