DAERAH

Pertemuan Gubernur Ansar-Dirut PLN Bright Batam Bahas Kelistrikan hingga PLTSa

303
×

Pertemuan Gubernur Ansar-Dirut PLN Bright Batam Bahas Kelistrikan hingga PLTSa

Sebarkan artikel ini
Gubernur Kepri Ansar Ahmad bertemu Dirut PT. PLN Batam Irwansyah di Hotel CK Tanjungpinang

REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad bertemu Direktur Utama PT. PLN Bright Batam Muhamad Irwansyah di Hotel CK, Jalan Raja Haji Fisabilillah, Kilometer 8, Kota Tanjungpinang. Selasa 25 Oktober 2022.

Pertemuan antara Ansar Ahmad dengan Irwansyah pertama kalinya setelah posisi Nyoman Suwarjoni Astawa tak lagi berstatus sebagai Dirut PLN Bright Batam, sejak 27 September 2022.

Dalam pertemuan itu, Irwansyah hadir bersama Direktur Operasi M. Edyansyah, Direktur Keuangan dan SDM Pardamean Matondang, Corporate Secretary Hamidi Hamid, dan Manager Humas Bukti Panggabean. Sedangkan Ansar Ahmad didampingi Kepala Dinas ESDM Kepri M. Darwin.

Awal pertemuan, Gubernur Ansar mengucapkan selamat dan sukses atas penunjukan Irwansyah sebagai Dirut PT.PLN Bright Batam yang baru.

Banyak hal yang dibahas kedua pihak, di antaranya rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Batam.

“Sebelumnya, saat bersama Menko Marvest di Batam sudah pernah membahas PLTSa, Menteri Luhut menyarankan melihat rujukan ke Cilacap,” ungkap Ansar.

Menurut Ansar, potensi pemanfaatan sampah di Batam sangat besar. Bahkan pengolahan sampahnya berpotensi merusak lingkungan.

“Maka, sangat bagus jika sampah dapat dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik alternatif,” kata Ansar.

Pada saat itu, Ansar berpesan, laju pertumbuhan listrik harus sejalan dengan pertumbuhan investasi di Kepri. Karena menurut Ansar, iklim investasi di Kepri yang terus dipromosikan, sementara jika tidak siap dengan infrastruktur maka akan sulit untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan.

“Untuk itu, kalkulasi kebutuhan-kebutuhan listrik di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), seperti Nongsa Digital Park dan Galang Batang. Ke depan kita adakan Focus Group Discussion (FGD) bersama PLN Pusat, bahas prospek kebutuhan listrik ke depan, sumber-sumber listrik dan solusi masalah kelistrikan,” jelas Ansar.

Sementara itu, Irwansyah menyampaikan, dengan melihat kondisi-kondisi pembangunan PLTSa, dapat melihat PLTSa Putri Cempo di Solo sebagai percontohan selain di Cilacap.

“Kalau di Cilacap, sampah diolah menjadi pelet, jadi hasil pelet tersebut digunakan untuk PLTU. Cilacap cukup sukses, sampahnya dibuat pelet yang bisa digunakan untuk industri semen dan PLTU, itu habis. Tapi kalau untuk langsung memproduksi listriknya, itu di Solo. Kalau mau dibuat pelet seperti di Cilacap, bisa dimanfaatkan untuk PLTU Tanjung Kasam,” ungkap Irwansyah.

Pada kesempatan itu, M. Darwin menyampaikan, saat ini referensinya karena Kepri memiliki sumber gas, rencana keluaran energi ke depan sampai dengan 40 persen adalah berasal dari gas, namun saat ini masih terhambat infrastruktur.

“Bahkan PLTU Tanjung Kasam rencananya akan dikonversikan ke gas. Ke depan kebutuhan listrik yang besar itu dari Galang Batang yang butuh sampai 2800 MW, dan Nongsa 510 Mw,” ucap Darwin.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *