REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Direktur Utama PT Tanjungpinang Makmur Bersama (TMB) Fahmi S.S merespon permintaan mundur sebagai direktur perusahaan daerah jika tidak memiliki kemampuan mengelola pasar.
Terkait pengelolaan pasar, Fahmi menceritakan kondisi pasar tradisional, khususnya pasar KUD Tanjungpinang. Menurutnya, kultur bangunan sudah berumur sekitar 30 sampai 40 tahun, di usia pasar demikian lama, terdapat beberapa bagian yang retak, karena kondisi ini pasar tak lagi refresentatif untuk menjadi lokasi para pedagang.
Selain itu Fahmi menyinggung apakah Bobby Jayanto mengetahui kondisi layak atau tidaknya pasar KUD, dimana kondisinya sudah sangat memprihatinkan?. Fahmi menambahkan akses untuk masuk dan keluar pasar juga terlalu sempit.
Lanjut Fahmi, akan ada program revitalisasi pasar tradisional berstandar SNI, nah setelah program revitalisasi pasar tradisional diselesaikan, barulah BUMD PT TMB mempromosikan pasar tersebut ke masyarakat.
Kita berharap para pihak tidak menutup mata dan telinga ketika melihat kondisi bangunan pasar KUD yang sudah tua, mejanya juga sudah banyak rusak, lantai hanya semen, bahkan dibawahnya juga banyak sampah dan binatang, ungkapnya.
“Jangan hanya melihat satu sudut pandang profesionalitas dalam mengelola pasar, namun lihat lah kondisi fasilitas pasar secara keseluruhan,” imbuhnya.
Fahmi juga menanggapi swastanisasi pasar, kata dia, contohnya seperti pasar Bintan Centre, tarif sewa lapak dan kiosnya cukup fantastis hingga menyebabkan para pedagang mengeluh, nah apakah kondisi seperti itu akan membantu masyarakat pedagang.
Ia berharap anggota dewan yang terhormat bisa lebih bijaksana serta memberikan solusi yang baik dalam membangun pasar dan atau tempat-tempat strategis lainnya yang manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara luas.
PENULIS: SYAIFUL
EDITOR: REDAKSI
