REGIONAL NEWS.ID, TANJUNGPINANG – Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV (Lantamal IV) Tanjungpinang panen 4 ton ikan kerapu cantang, di kramba binaan Potensi Maritim (Potmar) Tanjung Lanjut Tanjungpinang, Jum’at (17/6/2022).
Selain memanen ikan kerapu, Lantamal IV Tanjungpinang juga menebar 3.000 bibit ikan kerapu cantang, di tempat tersebut dan di tambak milik kelompok tani Bina Mulya Sejati Kampung Bugis.
Danlantamal IV Tanjungpinang, Laksma TNI Kemas M Ikhwan Madani, menyampaikan tujuan dari kegiatan itu sesuai dengan program pemerintah tentang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kegiatan ini juga untuk ketahanan pangan masyarakat sekitar. Jika hasilnya sukses dan bagus, maka akan memenuhi kebutuhan pasar masyarakat Tanjungpinang, terutama untuk ekspor.
“Keramba jaring apung yang sudah sukses diharapkan bisa menjadi percontohan yang dapat di tiru oleh masyarakat sekitarnya,” kata Laksamana TNI Kemas.
Katanya, kelompok tani ini sudah lama di bina dan Binpotmar merupakan perangkat dari Lantamal IV yang bertugas melakukan pembinaan potensi maritim.
Semenjak keberadaan organisasi Staff Potensi Maritim (Satpotmar) di Lantamal IV, Laksamana Kemas mengungkapkan dimana mereka telah melaksanakan berbagai pembinaan, salah satunya kelompok tani yang melakukan tambak kerapu cantang.
“Memang jenisnya berbeda tidak hanya ikan kerapu saja, karena wilayah kerja Lantamal IV hingga Utara Natuna. Disana kita memiliki Lanal mereka masing-masing punya petani binaan dengan komunitas yang berbeda. Jadi kebetulan yang sudah di anggap sukses dan cocok dengan perairan disini kerapu cantang,” paparnya.
Akim selaku pemilik tambak ikan kerapu cantang menyampaikan bahwa ikan kerapu itu akan akan dipasarkan ke wilayah Batam sampai Singapura.
“Semenjak covid harganya sangat menurun, penjualan terakhir itu harganya Rp 75 ribu per kilo, biasanya sebelum covid untuk ukuran besar kerapu cantang di bandrol di harga Rp110 ribu per kilo,” ucapnya.
Kerapu cantang di panen setahun sekali ini berbeda dengan ikan lain. Sebab, ukuran ikannya cepat besar, jika dibandingkan dengan ikan kerapu lainnya.
“Sekali panen itu tetkadang mencapai 4 hingga 5 ton, rata-rata seperti itu. Kalau dijual sekitar Rp 300 juta lebih,” tuturnya.
Penulis : Putra Editor : Redaksi